Rasa insecure datang pelan-pelan, seperti kabut yang menutup pandangan. Ia membuatmu ragu, cemas, dan merasa tak pernah benar. Tapi di balik rasa itu, ada sesuatu yang lebih dalam: keinginan untuk diterima. Keinginan untuk merasa cukup di dunia yang terus menuntut lebih.
Lepas dari Rasa Insecure bukan buku motivasi yang menyuruhmu “berpikir positif” atau “percaya diri seketika.”Ia adalah perjalanan sunyi menuju pemahaman diri. Sebuah ajakan untuk berhenti membandingkan, berhenti berlari, dan mulai mendengarkan diri sendiri.
Melalui kisah reflektif, renungan tajam, dan bahasa yang jujur, buku ini menuntunmu menelusuri luka-luka kecil yang selama ini kamu abaikan — luka dari perbandingan, penolakan, dan kebutuhan akan validasi. Dan di ujungnya, kamu akan menemukan hal yang paling sederhana tapi paling sulit: berdamai dengan dirimu sendiri.
Karena terkadang, jalan keluar dari rasa insecure bukan tentang menjadi lebih baik dari orang lain —tetapi tentang berani menjadi diri sendiri, dengan segala keterbatasan dan keindahan yang kamu punya.“Kamu tidak harus sempurna untuk layak dicintai.
Fuzie Septika, yang akrab dipanggil Fuzie, adalah seorang penulis sekaligus praktisi yang telah menapaki berbagai pengalaman berharga di berbagai bidang industri. Dengan latar belakang yang kaya dan beragam, Fuzie memiliki pemahaman mendalam tidak hanya dalam dunia profesional, tetapi juga dalam dinamika kehidupan sehari-hari yang penuh warna.
Fuzie pernah bekerja sebagai Digital Publishing Specialist di salah satu penerbit buku terbesar di Indonesia. Pengalaman ini memberinya wawasan luas tentang dunia literasi dan teknologi, sekaligus mengasah kepekaan terhadap pentingnya penyampaian informasi yang tepat dan bermakna bagi pembaca.
Selain perjalanan kariernya, Fuzie adalah sosok ayah dari tiga anak yang tinggal di Bandung, kota penuh kreativitas dan inspirasi. Perannya sebagai kepala keluarga semakin memperkuat tekadnya untuk terus belajar dan berbagi tentang pentingnya kesehatan mental dan keseimbangan hidup.
Sadar akan tantangan yang dihadapi banyak orang terkait kecemasan dan overthinking, Fuzie mendirikan dan mengelola grup Facebook Anxietas Forum Indonesia — sebuah komunitas yang menyediakan ruang aman bagi para pejuang kesehatan mental untuk saling berbagi cerita, dukungan, dan solusi. Melalui komunitas ini, Fuzie berkomitmen membantu banyak orang untuk mengenali, mengelola, dan mengatasi rasa cemas serta serangan panik dengan pendekatan yang humanis dan berbasis ilmu.
Kini Fuzie menulis kembali buku mengenai burnout hal yang saat ini sering terdengar disekitar kita. Sedikit banyaknya buku sekarang ini masih ada hubungannya dengan buku yang ditulis sebelumnya. Sadar atau tidak sadar hubungan antara anxietas, toxic relationship, menjadi people pleaser dan selalu burnout kemudia insecure setidaknya saling berhubungan.
Dengan gaya penulisan yang lugas, empatik, dan penuh kesadaran, Fuzie berharap karya-karyanya dapat menjadi sahabat dan pemandu bagi siapa saja yang sedang berjuang menghadapi tantangan psikologis dalam hidup.
Di luar dunia tulis-menulis dan aktivitas komunitas, Fuzie menikmati waktu bersama keluarga, membaca buku-buku, bersepatu roda, serta menjelajahi berbagai ruang analog dan digital untuk terus mengembangkan wawasan.[]